Bersyukur atas kebahagian diberikan ke pada allah
kita tidak pernah berhenti mencari kebahagiaan. Meskipun sangat sulit untuk mendefinisikannya. Kebahagiaan itu apa dan seperti apa. Tidak mudah untuk memahaminya. Maka kebahagiaan sering menjadi terlampau abstrak untuk bisa kita rengkuh ke alam realitas. Orang miskin mengira orang kaya lebih bahagia karena segalanya serba ada. Orang kaya, banyak yang menilai betapa bahagianya orang-orang miskin yang terbebas dari belenggu hutang hingga ratusan juta bahkan milyaran. Jadi sebenarnya kebahagiaan itu apa? Dalam pencarian atas kebahagiaan itu, saya sering merasakan kenikmatan.
Ketika uang saya sedikit – misalnya – saya merasa nikmat. Ketika uang saya sedang banyak, juga terasa nikmat. Ketika sakit, terasa nikmat. Saat sehat juga nikmat. Saat sendiri nikmat, ramai-ramai juga nikmat. Jika kenikmatan-kenikmatan kecil itu kita kumpulkan, lalu dirangkai dalam rentang waktu yang panjang, maka perasaan batin kita menjadi sedemikian nyaman. Pada saat-saat seperti itulah kita merasakan kebahagiaan. Apakah Anda merasakan hal yang sama?
Laksana sebatang pohon; Kebahagiaan itu adalah buahnya. Kenikmatan adalah batangnya. Sedangkan akarnya adalah; rasa syukur. Mau tumbuh dimana buah jika tidak ada batang yang menyangganya? Bagaimana batang bisa tegak jika tidak memiliki akarnya? Maka begitu pula kebahagiaan yang kita cari-cari itu. Tidak mungkin kita bisa meraih kebahagiaan tanpa kemampuan untuk merasakan kenikmatan. Dan kita tidak mungkin bisa menikmati apapun jika tidak memiliki rasa syukur. Maka, untuk bisa meraih kebagiaan itu, kita membutuhkan rasa syukur atas semua nikmat yang kita dapatkan. Karena dari rasa syukur itu akan tumbuh pohon kenikmatan yang kokoh. Barulah pohon kenikmatan itu bisa berbuah kebahagiaan. Jadi, untuk menemukan kebahagiaan; kita perlu terlebih dahulu memiliki rasa syukur itu
0 komentar:
Posting Komentar